www.belajar PAI

Selamat datang di blog ini! semoga materi yang disajikan bermanfaat

Materi al-Qur'an Hadis kelas X semester Genap

Assalamualaikum guys, halo selamat pagi, siang sore dan malam. berikut ini beberapa materi pembelajaran al-Qur'an Hadis dalam bentuk Power Point yang diharapkan bisa memudahkan kalian dalam belajar ataupun mengajarkan materi al-Qur'an Hadis! 

1. Bab 7 (Pengertian, persamaan dan perbedaan Hadis, Sunnah, Atsar dan Khabar)


2. BAB 8 (Periode masa perkembangan Hadis)


3. BAB 9 (Unsur-unsur Hadis)

4. BAB 10 (Fungsi Hadis terhadap al-Qur'an)

Share:

Materi al-Qur'an Hadis kelas X MA Semester Ganjil

 Assalamualaikum guys, halo selamat pagi, siang sore dan malam. 

berikut ini beberapa materi pembelajaran al-Qur'an Hadis dalam bentuk Power Point yang diharapkan bisa memudahkan kalian dalam belajar ataupun mengajarkan materi al-Qur'an Hadis!

1. BAB 1 (Pengertian dan nama-nama al-Qur'an menurut Ahli)

2. BAB 2 (Proses Penurunan, pengumpulan dan penulisan al-Qur'an)

3. BAB 4 (Kemukjizatan al-Qur'an)

4. BAB 5 (Pokok-pokok isi kandungan al-Qur'an)


5. BAB 6 (Komposisi dan pembagian al-Qur'an)



Share:

STUDI KEISLAMAN KONTEMPORER

 Konsep Jahiliah yang tidak terikat oleh waktu/ Jahiliah Modern

            Konsep Jahiliah dalam dalam pandangan agama Islam pada mulanya menunjukkan kepada masa di mana penduduk Mekkah berada dalam ketidaktahuan (kebodohan) atau keadaan yang bangsa Arab pada periode pra-Islam. Akar istilah jahiliyyah adalah kata jahala yang berarti menjadi bodoh, bodoh, bersikap dengan bodoh atau tidak peduli. Kemudian dalam syariat Islam diartikan sebagai “ketidaktahuan akan petunjuk Ilahi” atau “kondisi ketidaktahuan akan petunjuk dari Tuhan”. Jadi seseorang dikatakan jahiliah, bukan saja karena mereka tidak memiliki pengetahuan di dalam bidang ilmu atau pendidikan, tetapi juga bagaimana mereka bersikap tidak tahu atau peduli atas petunjuk ilahi yang telah diberikan kepada mereka.

            Jahiliah ini tidak hanya terjadi pada bangsa Arab pra-Islam, jahiliah bahkan ada sampai saat ini, berikut ini beberapa contoh Jahiliah yang terjadi pada masa modern ini seperti:

1.      Dalam bidang akidah

            Setiap ummah muslim apa bila ditanya mengenai akidah atau kepada siapa mereka menyembah, tentunya secara lisan mereka akan sepakat mengatakan kepada Allah Swt yang Maha Esa, namun dalam prakteknya masih banyak masyarakat yang mensakralkan sesuatu yang bukan Tuhan atau lebih dikenal dengan istilah syirik. Adapun bentuk kesyirikan yang masih banyak dimasyarakat seperti masih percaya kepada, jimat-jimat, jampi-jampi atau bacaan-bacaan tertentu yang dipercaya dapat memberikan kesembuhan, kesehatan, menjadikan seseorang awet muda, kuat atupun sebagai penglaris. Bentuk kejahiliaan yang banyak terjadi namun tidak disadari oleh ummat muslim saat ini yaitu adanya penuhanan atau pengabdian berlebihan baik kepada harta ataupun manusia. Urusan dunia yang begitu pelik membuat mayoritas manusia harus bertekuk lutut dibawah harta dan orang-orang yang dianggap memiliki jabatan dan kekuasaan tinggi untuk dapat membuat relasi, dan hal ini tanpa mereka sadari menjadikan mereka menuhankan manusia dengan segala bentuk pengabdian. Selain daripada itu bentuk kejahilian lain yang banyak terjadi yaitu menjual atau menukarkan agama mereka untuk memenuhi hasrat hawa nafsu yang disebut oleh mereka sebagai cinta, cinta kepada manusia yang sangat besar ini menjadikan mereka lupa kepada Tuhan nya, melanggar segala bentuk larangan yang diberikan oleh Tuhan. Bentuk-bentuk kejahilian yang terjadi berkaitan dengan hawa nafsu yaitu banyaknya terjadi seks bebas bahkan sampai kepada hamil di luar nikah yang dapat berujung kepada aborsi. Contoh lain yang juga banyak dijumpai yaitu, banyak orang-orang yang menjual agamanya karena cinta kepada manusia, banyak wanita-wanita bahkan pria yang rela keluar dari agama Islam untuk mengikuti agama pasangannya. Mirisnya bentuk-bentuk kejahiliaan dalam hal pengabdian dan cinta berlebihan kepada selain Allah Swt sebagai Tuhan yang Maha Esa ini mereka lakukan tanpa sadar.



2.      Dalam Bidang Pengetahuan dan Pemikiran Islam

            Dalam kaitannya dengan memperdalam ilmu pengetahuan dan agama bentuk kejahiliaan yang terjadi pada zaman modern ini yaitu mayoritas ummat Islam baik yang berpendidikan maupun yang tidak, memilih untuk  bersikap taqlid yaitu hanya mengikuti perkataan seseoarang tanpa mengetahui hujjah atau dalil yang digunakan olehnya. Mereka bersikap masa bodoh dan tidak ingin tahu bagaimana ataupun apakah dasar hukum yang dugunakan benar-benar bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis, mereka betul-betul hanya mengikuti apa yang mereka dengar dan apa yang dilakukan oleh mayoritas orang, hal ini kemudian menyebabkan kemunduran dalam perkembangan pemikiran Islam, dikarenakan ummat-ummat Islam masa kini tidak tertarik lagi untuk membuka pintu ijtihad dan pemikiran mereka untuk mengkaji ataupun mengetahui lebih lanjut mengenai ajaran Agama Islam yang murni dan bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis.

3.      Bentuk kejahiliaan-Kejahiliaan lain:

-          Jahiliah dalam berpakaian dan kebiasaan berperilaku (Mengikuti trend barat/ orang-orang kafir yang berpakaian terbuka tidak menutup aurat)

-          Jahiliah dalam bergaul (Bergaul dengan orang-orang yang membawa mudharat untuk orang lain dengan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti dzolim, fitnah, hasut, pertengkaran dll)

-          Jahilian dalam mencari rezki (Mencuri, korupsi, memakan harta anak yatim/fakir miskin, menipu dalam jual beli dll)



 

Menganalisis Ayat Al-Qur’an dengan pendekatan Hermeneutika

 

قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا

Terjemahannya: “Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)" (Q.S Al-Kahf ayat 9)

            Ayat di atas turun untuk memberikan penjelasan kepada manusia bahwasanya firman-firman Allah yang merupakan petunjuk untuk umat manusia sekiranya jika dituliskan semua di dalam kitab, bahkan jika lautan dijadikan tinta untuk menulisnya maka tinta yang sebanyak air yang ada dilautan itu akan habis sebelum semuanya dituliskan, begitu banyaknya petunjuk dalam hal ini ilmu yang dimiliki oleh Allah sebagai Sang Maha Tahu. Menurut saya “kalimat-kalimat Tuhanku” yang dimaksud pada ayat diatas, merupakan petunjuk yang jika Allah berkehendak maka Dia mampu memberikan semua petunjuk itu, sebagaimana yang disampaikan-Nya kepada Rasulullah melalui Al-Qur’an, dan betapa banyaknya petunjuk berupa pengetahuan yang dimiliki-Nya itu sehingga air diseluruh lautan bahkan jika ditambahkan sebanyak itupun tidak akan cukup menjadi tinta untuk menuliskannya. Pengetahuan yang dimiliki Allah mencakup seluruh yang ada di langit dan bumi juga seluruh isinya sebagai ciptaan-Nya. Jika dibandingkan dengan apa yang diketahui manusia sekarang maka itu tidak akan ada apa-apanya, bahkan hingga kini, masih banyak ayat-ayat di dalam Al-Qur’an yang bahkan belum berhasil diterjermahkan atau dipahami kandungan dan maknanya bahkan oleh ulama-ulama tafsir, ini menunjukkan betapa terbatasnya pengetahuan yang dimiliki manusia. Bahkan jika seluruh yang ada di bumi ini diteliti oleh orang-orang berilmu tinggi, ilmu yang akan didapatkannya belum ada apan-apanya dibandingkan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki Allah sebagai Yang menciptakan-Nya. Gambaran mengenai air lautan yang bahkan bila di isi ulangpun masih belum cukup ini merupakan bentuk pernyataan yang berarti hal itu (ilmu dan pengetahuan Allah) benar-benar banyak dan hampir tidak terhitung dan dapat dibayangkan oleh manusia.

            Jika dikaitkan dalam bidang pendidikan bukan berarti bahwa semua ilmu dan pengetahuan itu tidak dapat diteliti dan dipecahkan, hanya saja apa yang diketahui manusia saat ini belum ada apa-apanya, sehingga kita tidak boleh menyombongkan diri atas ilmu yang kita miliki sekarang. Sebagai makhluk ciptaanya tentunya kita harus terus mencari, meneliti dan menggali segala petunjuk yang telah diberikan Allah baik di dalam Al-Qur’an maupun yang ada di alam semesta. Karena sesungguhnya Allah menciptakan segala yang ada di bumi adalah untuk diambil manfaat darinya. Tugas manusia sebagai khalifah yang diutus Allah adalah memanfaatkan segala petunjuk dan sumberdaya yang disediakan Allah untuk dikebangkan, namun dengan tetap menanamkan di dalam hati bahwa sesungguhnya ilmu dan pengetahuan yang dimiliki belum ada Apa-apanya jika dibandingkan dengan Sang Khalik Yang Maha Tahu, sehingga kita harus tetap mencari ilmu pengetahuan itu seraya merendahkan hati kita dan bersyukur kepada-Nya.

 

Semoga ilmunya bermanfaat*

wassalam....

Share:

Popular Posts

Archives

Total Tayangan Halaman

Recent Posts

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *