-
Wellcome to wwwbelajar PAI blogspot
Semoga konten dan materi yang disediakan penulis dapat bermanfaat
-
Wellcome to wwwbelajar PAI blogspot
Semoga konten dan materi yang disediakan penulis dapat bermanfaat
-
Wellcome to wwwbelajar PAI blogspot
Semoga konten dan materi yang disediakan penulis dapat bermanfaat
-
Wellcome to wwwbelajar PAI blogspot
Semoga konten dan materi yang disediakan penulis dapat bermanfaat.
-
Wellcome to wwwbelajar PAI blogspot
Semoga konten dan materi yang disediakan penulis dapat bermanfaat.
Materi al-Qur'an Hadis kelas X semester Genap
Materi al-Qur'an Hadis kelas X MA Semester Ganjil
Assalamualaikum guys, halo selamat pagi, siang sore dan malam.
berikut ini beberapa materi pembelajaran al-Qur'an Hadis dalam bentuk Power Point yang diharapkan bisa memudahkan kalian dalam belajar ataupun mengajarkan materi al-Qur'an Hadis!
1. BAB 1 (Pengertian dan nama-nama al-Qur'an menurut Ahli)
2. BAB 2 (Proses Penurunan, pengumpulan dan penulisan al-Qur'an)
3. BAB 4 (Kemukjizatan al-Qur'an)
4. BAB 5 (Pokok-pokok isi kandungan al-Qur'an)
STUDI KEISLAMAN KONTEMPORER
Konsep Jahiliah yang tidak terikat oleh waktu/ Jahiliah Modern
Konsep
Jahiliah dalam dalam pandangan agama Islam pada mulanya menunjukkan kepada masa
di mana penduduk Mekkah berada dalam ketidaktahuan (kebodohan) atau keadaan
yang bangsa Arab pada periode pra-Islam. Akar istilah jahiliyyah adalah kata
jahala yang berarti menjadi bodoh, bodoh, bersikap dengan bodoh atau tidak
peduli. Kemudian dalam syariat Islam diartikan sebagai “ketidaktahuan akan
petunjuk Ilahi” atau “kondisi ketidaktahuan akan petunjuk dari Tuhan”. Jadi
seseorang dikatakan jahiliah, bukan saja karena mereka tidak memiliki
pengetahuan di dalam bidang ilmu atau pendidikan, tetapi juga bagaimana mereka
bersikap tidak tahu atau peduli atas petunjuk ilahi yang telah diberikan kepada
mereka.
Jahiliah ini tidak hanya terjadi
pada bangsa Arab pra-Islam, jahiliah bahkan ada sampai saat ini, berikut ini
beberapa contoh Jahiliah yang terjadi pada masa modern ini seperti:
1.
Dalam bidang akidah
Setiap
ummah muslim apa bila ditanya mengenai akidah atau kepada siapa mereka
menyembah, tentunya secara lisan mereka akan sepakat mengatakan kepada Allah
Swt yang Maha Esa, namun dalam prakteknya masih banyak masyarakat yang
mensakralkan sesuatu yang bukan Tuhan atau lebih dikenal dengan istilah syirik.
Adapun bentuk kesyirikan yang masih banyak dimasyarakat seperti masih percaya
kepada, jimat-jimat, jampi-jampi atau bacaan-bacaan tertentu yang dipercaya
dapat memberikan kesembuhan, kesehatan, menjadikan seseorang awet muda, kuat
atupun sebagai penglaris. Bentuk kejahiliaan yang banyak terjadi namun tidak
disadari oleh ummat muslim saat ini yaitu adanya penuhanan atau pengabdian
berlebihan baik kepada harta ataupun manusia. Urusan dunia yang begitu pelik
membuat mayoritas manusia harus bertekuk lutut dibawah harta dan orang-orang
yang dianggap memiliki jabatan dan kekuasaan tinggi untuk dapat membuat relasi,
dan hal ini tanpa mereka sadari menjadikan mereka menuhankan manusia dengan
segala bentuk pengabdian. Selain daripada itu bentuk kejahilian lain yang
banyak terjadi yaitu menjual atau menukarkan agama mereka untuk memenuhi hasrat
hawa nafsu yang disebut oleh mereka sebagai cinta, cinta kepada manusia yang
sangat besar ini menjadikan mereka lupa kepada Tuhan nya, melanggar segala
bentuk larangan yang diberikan oleh Tuhan. Bentuk-bentuk kejahilian yang
terjadi berkaitan dengan hawa nafsu yaitu banyaknya terjadi seks bebas bahkan
sampai kepada hamil di luar nikah yang dapat berujung kepada aborsi. Contoh
lain yang juga banyak dijumpai yaitu, banyak orang-orang yang menjual agamanya
karena cinta kepada manusia, banyak wanita-wanita bahkan pria yang rela keluar
dari agama Islam untuk mengikuti agama pasangannya. Mirisnya bentuk-bentuk
kejahiliaan dalam hal pengabdian dan cinta berlebihan kepada selain Allah Swt
sebagai Tuhan yang Maha Esa ini mereka lakukan tanpa sadar.
2.
Dalam Bidang Pengetahuan dan Pemikiran Islam
Dalam kaitannya dengan memperdalam ilmu pengetahuan dan agama bentuk kejahiliaan yang terjadi pada zaman modern ini yaitu mayoritas ummat Islam baik yang berpendidikan maupun yang tidak, memilih untuk bersikap taqlid yaitu hanya mengikuti perkataan seseoarang tanpa mengetahui hujjah atau dalil yang digunakan olehnya. Mereka bersikap masa bodoh dan tidak ingin tahu bagaimana ataupun apakah dasar hukum yang dugunakan benar-benar bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis, mereka betul-betul hanya mengikuti apa yang mereka dengar dan apa yang dilakukan oleh mayoritas orang, hal ini kemudian menyebabkan kemunduran dalam perkembangan pemikiran Islam, dikarenakan ummat-ummat Islam masa kini tidak tertarik lagi untuk membuka pintu ijtihad dan pemikiran mereka untuk mengkaji ataupun mengetahui lebih lanjut mengenai ajaran Agama Islam yang murni dan bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis.
3.
Bentuk kejahiliaan-Kejahiliaan lain:
-
Jahiliah
dalam berpakaian dan kebiasaan berperilaku (Mengikuti trend barat/ orang-orang
kafir yang berpakaian terbuka tidak menutup aurat)
-
Jahiliah
dalam bergaul (Bergaul dengan orang-orang yang membawa mudharat untuk orang
lain dengan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti dzolim, fitnah, hasut,
pertengkaran dll)
-
Jahilian
dalam mencari rezki (Mencuri, korupsi, memakan harta anak yatim/fakir miskin,
menipu dalam jual beli dll)
Menganalisis Ayat Al-Qur’an dengan pendekatan Hermeneutika
قُلْ لَوْ كَانَ
الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ
كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا
Terjemahannya:
“Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat
Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat
Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)" (Q.S Al-Kahf
ayat 9)
Ayat di atas turun untuk memberikan
penjelasan kepada manusia bahwasanya firman-firman Allah yang merupakan
petunjuk untuk umat manusia sekiranya jika dituliskan semua di dalam kitab,
bahkan jika lautan dijadikan tinta untuk menulisnya maka tinta yang sebanyak
air yang ada dilautan itu akan habis sebelum semuanya dituliskan, begitu
banyaknya petunjuk dalam hal ini ilmu yang dimiliki oleh Allah sebagai Sang
Maha Tahu. Menurut saya “kalimat-kalimat Tuhanku” yang dimaksud pada ayat
diatas, merupakan petunjuk yang jika Allah berkehendak maka Dia mampu
memberikan semua petunjuk itu, sebagaimana yang disampaikan-Nya kepada
Rasulullah melalui Al-Qur’an, dan betapa banyaknya petunjuk berupa pengetahuan
yang dimiliki-Nya itu sehingga air diseluruh lautan bahkan jika ditambahkan
sebanyak itupun tidak akan cukup menjadi tinta untuk menuliskannya. Pengetahuan
yang dimiliki Allah mencakup seluruh yang ada di langit dan bumi juga seluruh
isinya sebagai ciptaan-Nya. Jika dibandingkan dengan apa yang diketahui manusia
sekarang maka itu tidak akan ada apa-apanya, bahkan hingga kini, masih banyak
ayat-ayat di dalam Al-Qur’an yang bahkan belum berhasil diterjermahkan atau
dipahami kandungan dan maknanya bahkan oleh ulama-ulama tafsir, ini menunjukkan
betapa terbatasnya pengetahuan yang dimiliki manusia. Bahkan jika seluruh yang
ada di bumi ini diteliti oleh orang-orang berilmu tinggi, ilmu yang akan
didapatkannya belum ada apan-apanya dibandingkan ilmu dan pengetahuan yang
dimiliki Allah sebagai Yang menciptakan-Nya. Gambaran mengenai air lautan yang
bahkan bila di isi ulangpun masih belum cukup ini merupakan bentuk pernyataan
yang berarti hal itu (ilmu dan pengetahuan Allah) benar-benar banyak dan hampir
tidak terhitung dan dapat dibayangkan oleh manusia.
Jika dikaitkan dalam bidang
pendidikan bukan berarti bahwa semua ilmu dan pengetahuan itu tidak dapat
diteliti dan dipecahkan, hanya saja apa yang diketahui manusia saat ini belum
ada apa-apanya, sehingga kita tidak boleh menyombongkan diri atas ilmu yang
kita miliki sekarang. Sebagai makhluk ciptaanya tentunya kita harus terus
mencari, meneliti dan menggali segala petunjuk yang telah diberikan Allah baik
di dalam Al-Qur’an maupun yang ada di alam semesta. Karena sesungguhnya Allah
menciptakan segala yang ada di bumi adalah untuk diambil manfaat darinya. Tugas
manusia sebagai khalifah yang diutus Allah adalah memanfaatkan segala petunjuk
dan sumberdaya yang disediakan Allah untuk dikebangkan, namun dengan tetap
menanamkan di dalam hati bahwa sesungguhnya ilmu dan pengetahuan yang dimiliki
belum ada Apa-apanya jika dibandingkan dengan Sang Khalik Yang Maha Tahu,
sehingga kita harus tetap mencari ilmu pengetahuan itu seraya merendahkan hati
kita dan bersyukur kepada-Nya.
Semoga ilmunya bermanfaat*
wassalam....